Seharusnya kita malu, malu kepada Sang Kuasa
Dia yang menjadi segala sandaran pinta dan do'a
Namun kita lebih asyik masuk dalam buaian nafsu
Pun yang memabukkan serasa campuran anggur madu
...bukankah semua adalah tirai yang menutupi,
Menutupi, menyelimuti dari segala yang suci,
Bahaya nafsu mengalahkan harumnya malu,
Tak sadar, terlalu lama kita menjadi budak,
Bahkan kita rela ditendang dan diinjak-injak,
Oleh angkuhnya angan dan congkaknya cita-cita
Padahal itulah yang menjadikan kita lebih hina
Husnudzon dan husnulyakin yang seharusnya ada,
Kini pudar, lari menjauh dari kita, entah
kemana,
Kiranya keduanya sudi kembali mengisi bilik di
hati,
Sehingga Sang Pencipta menjatuhkan Nur_Nya Yang
suci.
Huwa Hu
Huwa Hu
Oleh : Achmad Chabibi
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang)
(Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang)
0 komentar:
Posting Komentar