LATAR BELAKANG
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang
sedang hangat dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber
energi baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan
energi minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan
banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan
memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak
penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber
energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi
baru. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari
energi nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat
dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang
layak diperhitungkan.
Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang
berkisar tentang penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan
buruk tentang musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl dan Fukushima.
Isu-isu ini telah membentuk bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan
pengembangannya. Padahal, pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan
terkendali atas energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus
memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
PENGERTIAN ENERGI NUKLIR
Nuklir (a.k.a Energi Nuklir) adalah energi yang dihasilkan
dengan mengendalikan reaksi nuklir. “Energi nuklir merupakan salah satu sumber
energi di alam ini yang diketahui manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi
panas dan listrik. Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber energi yang yang
paling padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan
manusia. Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari
jumlah yang diberikan dibandingkan sumber lainnya dengan jumlah yang setara.
Sebagai pembanding, 1 kg batu bara dan uranium yang
sama-sama berasal dari perut bumi. Jika kita mengekstrak energi listrik dari 1
kg batubara, kita dapat menyalakan lampu bohlam 100W selama 4 hari. Dengan 1 kg
uranium, kita dapat menyalakan bohlam paling sedikit selama 180 tahun.”
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah
proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi
hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat
melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut
sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa
berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan
bukan sebuah reaksi.
SUMBER
ENERGI NUKLIR
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua
macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan
beberapa inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme
produksi energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.
Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya
neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa
partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir.
Contoh reaksi fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan
neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini dapat menumbuk
(diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi fisi berikutnya.
Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi
berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam
waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom nuklir yang menghasilkan
ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat membentuk reaksi berantai tak
terkendali yang memiliki potensi daya ledak yang dahsyat dan dapat dibuat dalam
bentuk bom nuklir.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir,
pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk
hal-hal yang lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam
reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam
sebuah reaktor nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung
di dalam reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan
untuk membangkitkan listrik.
bersambung …
oleh : Hamim Tohari,
Mahasiswa Prodi Fisika,
Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada
0 komentar:
Posting Komentar