Minggu, 30 Juni 2013


Setiap individu pasti membutuhkan cinta dan kasih, sebagian besar manusia akan berpendapat bahwa kasih merupakan sesuatu yang bersifat sakral nan suci. Namun kasih tidak dapat didefinisikan tapi dapat dipraktekkan. Tak dapat digambarkan namun dapat langsung dirasakan.
Berikut 5 bahasa kasih tersebut:

1.  Kata-kata pendukung atau pujian dan penghargaan
Kebutuhan primer selain sandang, pangan, papan yang sering dilupakan sebagian besar orang  adalah penghargaan. Bahasa kasih ini biasanya ada pada individu yang mempunyai kepribadian koleris dan sanguinis, mereka butuh untuk diakui dan dihargai khususnya bagi kaum adam.

2.  Saat-saat mengesankan (perhatian, waktu yang berkualitas)
Bahasa kasih ini biasanya ada pada individu yang memiliki kecenderungan melankolis, mereka membutuhkan lebih banyak perhatian dan waktu khusus untuknya, khususnya bagi kaum hawa.

3.  Hadiah
Hadiah tidak perlu mahal, hadiah yg berkesan dan bermakna akan menjadi kenangan terindah bagi seseorang. “Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian. " (HR. Imam Malik).

4.  Pelayanan
Tipe orang yang memiliki bahasa kasih ini biasa kita sebut dengan “manja”, orang yang selalu ingin dilayani (dalam hal fisik maupun psikis). Secara tak sadar, orang yang bertipe ini percepatannya akan jauh lebih baik apabila dilayani dan selalu didukung daripada memilih untuk mandiri.

5.  Sentuhan fisik
Sentuhan fisik ini jangan dianggap berkonotasi negatif ya? Namun artian sentuhan di sini adalah memberikan rasa aman dan nyaman bagi yang membutuhkan bahasa kasih ini. Menurut penelitian, bayi yg sering disentuh akan lebih cerdas dan aktif sedangkan bayi yang jarang disentuh akan menjadi lebih rentan, gampang jatuh sakit, sistem imunnya rendah. Hal ini akan terbawa hingga menjelang dewasa.

Semua manusia pasti membutuhkan kelima bahasa kasih yang telah disebutkan diatas, namun sebenarnya  hanya  ada 1 atau 2 bahasa kasih yang primer, yakni bahasa kasih sesungguhnya yang paling dibutuhkan oleh tiap individu.

Jadi, yang manakah bahasa kasih anda??
Renungkan..


Oleh : Mufidah Kurnia Sari,
Mahasiswi Prodi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga

0 komentar:

Posting Komentar